Halaman

Rabu, 02 April 2008

PUYER No.16

Setelah gagal dalam bisnisnya yang hiruk pikuk itu, kawan saya yang bernama
Akiong itu ,akhirnya melakukan "SELF CORRECTION" dengan menyendiri
didalam kamar sambil merenungi nasib dan sekali kali iseng meratapi nasib.....

Capek meratapi nasib dan urat leher mulai tegang karena stress dililit utang dan
dikejar2 debt collector dari kartu kredit HSBC, akhirnya kawan saya itu mulai
menyadari bahwa dengan meratapi nasib saja tidaklah cukup.....

Dia mulai berpikir untuk bangkit dan cari fulus :)

"Bersih kan diri..."

Ya bersih kan diri dulu, bisik hati kawan saya itu...


Bergegas Wak Akiong mandi, sambil bersiul menghibur diri menghampiri
kamar rias, dan...

HAAAAHHHH....? Wak Akiong kaget setengah mati melihat di wajahnya
sudah ditumbuhi jambang dan jenggot yang lebat “seperti Abu Nawas saja” gumamnya dalam hati....

Lama Wak Akiong berpikir, haiya....kenapa bisa jadi begini ya ??? tanpa
disadarinya ternyata Wak Akiong sudah 2 bulan dikamar menyendiri dan
merenungi nasib dan sekali kali, ya itu tadi, iseng meratapi nasib.......,

"Pantesan jambang dan jenggot ana sudah berlomba lomba adu panjang......" gumam wak Akiong sambil mencoba memahami perubahan tampilan wajahnya yang menurut pengakuaannya semula ganteng dan kini berubah jadi kayak hmmm...., kayak sudah kurang kegantengannya :)

hmmm...sambil muter otak, Wak Akiong mulai berpikir untuk memanfaatkan
tampilan wajahnya yang tampil beda ini untuk memulai merintis usaha barunya....

"haiya....., kayaknya bisnis perdukunan alias jadi tabib sangat menunjang untuk
penampilan gue yang oye punya ini" , decak wak Akiong seperti dapat ilham
langsung dari TUHAN, atau mungkin seperti dapat akal bulus???

Besok paginya,Wak Akiong ini mulai melancarkan ide gilanya dengan
pertama-tama membikin plakat papan nama besar di depan rumahnya :

***Wak Akiong , TABIB AMPUH, melayani segala macam penyakit,
bergaransi!***

Melihat papan nama ini, POLTAK SAMIJO Preman dan begajul kambuhan dikampung itu mulai iseng pingin "Mengganggu" Usaha barunya Wak Akiong dengan cara mau
memeras dan alasan pura2 mau berobat....

Maka Poltak si preman begajul mendatangai tempat prakteknya Wak Akiong

Poltak : " Saya mau berobat wak"
Wak Akiong : " hooo...buoleh...buoleh, ana tabib ampuh mampu mengobati segala
macam penyakit,mulai dari penyakit kecil sampai yang aneh aneh juga bisa kok,
bergaransi lagi hehehe" jawab wak Akiong sambil nyengir untuk menutupi grogi
dan menjaga mutu PD nya....

Poltak : " Bener nih wak? kalo tidak ampuh uang kembali 2 kali lipat ya wak?"
Wak Akiong : " OK,Pasti, ana kembalikan 3 kali lipat untuk penglaris deh , memang
antum sakit apa?" tanya wak Akiong bak tabib profesional.................

Poltak, sambil memutar otak untuk ngerjain wak Akiong kemudian mencari-cari akal
guna mengerjai wak Akiong,

Poltak : " Anu Wak, Sudah dua bulan ini lidah saya tak bisa membedakan
rasa manis dan pahit!, ada obatnya tdk wak?"
Wak Akiong : " hah...itu gampang, asal antum bayar maharnya dulu" jawab wak Akiong Spontan melihat peluang fulus didepan mata...
Poltak : " ok, berapa maharnya wak? "
Wak Akiong : " 899.000 rupiah, " jawab wak Akiong sambil ngarang2 angka ganjil biar di anggap tidak komersil.....

Poltak Samijo kemudian menyerahkan uang yang diminta wak Akiong sambil mata
berbinar-binar senang pingin mendapatkan 3 kali lipat dari uang yang dia setor...

Wak Akiong cepat menyambar uang itu dan senyum-senyum sambil dalam hatinya
berbisik " haaahhh....lumayan buat bayar tagihan listrik"

Kemudian wak Akiong menoleh kebelakang dan berteriak memanggil seseorang.

" ABDUUUUL....!, ABDULL ! coba kau bawakan kesini PUYER NO.16 " teriak
wak Akiong memanggil asistennya yang bernama abdul.

Abdul : " Baik Wak, PUYER 16 " sambil tergopoh-gopoh abdul kemudian
membawakan dalam botol kecil tai ayam yang masih hangat dan menyerahkan ketangan wak Akiong...

Wak Akiong : " Nah coba nak poltak julurkan lidahnya"

Poltak Samijo sambil ragu ragu menjulurkan lidahnya, dan ........Wak Akiong
langsung menaruh tai ayam tadi kelidah poltak....

"PUUAHHHH...., mmmhhgg...puah...! ", sambil mencak-mencak poltak samijo
bersungut-sungut dan memuntahkan tai ayam tadi dari mulutnya...,

"apa-apaan nih wak? , kok rasanya kayak tai ayam seh!!!

"AHAAA !!!" seru Wak Akiong, "itu tandanya antum sudah sembuh! , lidahnya udah
bisa membedakan rasa toh, hehehehe? "

"ahhh....Kurang ajar" gerutu poltak samijo sambil bergegas keluar dan bersumpah
akan kembali untuk balas dendam

Wak Akiong membiarkan poltak pergi sambil senyum-senyum puas menghitung uang mahar yang didapat..

2 hari kemudian, setelah mengatur strategi untuk balas dendam, Poltak si begajul
kampung kembali menemui Wak Akiong dalam rangka mau ngerjain wak Akiong
lagi,

"masak gue kena dibohongin ama tabib gadungan itu, kali ini gue pasti bisa
peras lo" bisik hati poltak si begajul itu sambil menggetok pintu rumahnya wak
Akiong

tok..tok..tok.....

"iya, masuk pintu ndak dikunci" sahut suara dari dalam...

"haiya....nak poltak lagi, kenapa lagi?" sapa wak Akiong sambil mempersilakan
tamunya duduk

Poltak : "Anu wak, saya mau berobat, akhir akhir ini saya mudah pelupa, ada
obatnya tdk wak?" tanya poltak dengan muka kesal.

Wak Akiong menjawab dengan berusaha setenang mungkin" Ada , saya tabib ampuh kok, nak poltak pelupanya seperti apa?"

Poltak : " saya tidak bisa mengingat apapun kalo sudah lebih dari 1 jam, saya
pasti lupa, makanya masih ngangur ndak dapat kerjaan, saya suka lupa, alias
ilang ingatan wak, ada obat untuk supaya jangan lupa tidak wak?" tanya poltak
sambil mengamat2i situasi

Wak Akiong : " itu gampang nak poltak, asal nak poltak bayar maharnya dulu" jawab
wak Akiong kalem

Poltak dengan tdk sabaran cepet menimpali " iya, iya wak mahar 899.000 rupiah
kan wak?, saya sudah siapkan wak" lanjut poltak sambil menyerahkan uang dan
memperhatikan reaksi wak Akiong..

Wak Akiong dengan cepat menyambar uang dari poltak si begajul kampung sambil
teriak keras keras ke belakang rumah ..

"ABDUUULLLLLLLLLL......, ABDUL! Coba bawakan kesini PUYER NO.16"

"iya....iya...wak, PUYER 16 " Sahut abdul dan sambil tergopoh-gopoh abdul
membawakan lagi dalam botol kecil tai ayam yang masih hangat

belum sempet tai ayam itu diberika ke poltak samijo si begajul kampung, POLTAK
dah meringis duluan sambil matanya melotot dan siap ancang-ancang untuk
protes....

" HAAAAAhhh?? tai aayam laagi???? " Gerutunya....
" Kok tai ayam lagi seh wak? , apa-apa ini!!? "

AHAAA !!! seru Wak Akiong lagi dengan mata senang, "NAH itu tandanya antum sudah sembuh! , DAYA INGATNYA UDAH KEMBALI LAGI KAN ? "

"Ana Bilang juga apa, ana adalah tabib ampuh, antum belum kena obat ana juga dah
bisa langsung sembuh, obat ana mampu mengembalikan daya ingat yang sudah 2 hari sekalipun hehehe...." jelas wak Akiong lagi dengan bangganya....


HAAhhhh...PUYER No.16 lagi....... :))

Tidak ada komentar: